Sabtu, 25 Mei 2013

MEDIA PEMBELAJARAN



Proses belajar dan pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem belajar dan pembelajaran. Sebagaimana proses komunikasi tidak dapat berlangsung tanpa adanya media, maka media pembelajaran menempati posisi vital dan sangat penting sebagai salah satu komponen dari sistem belajar dan pembelajaran. Jika komunikasi tidak dapat berlangsung tanpa adanya media, maka demikian pula yang terjadi pada proses belajar dan pembelajaran. Sebagai bagian dari sistem komunikasi, proses belajar dan pembelajaran juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal tanpa adanya media pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan komponen integral yang tak terpisahkan dari sistem belajar dan pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan dalam komunikasi antara pendidik dengan  peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dan pembelajaran. Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting bagi keberhasilan proses belajar dan pembelajaran di samping komponen-komponen yang lain seperti metode, materi, sarana dan prasarana, karakteristik dan lingkungan peserta didik, kemampuan guru, dan lain sebagainya. Pemakaian atau pemilihan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik atau siswa. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar dan pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses penyampaian pesan atau materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Berdasarkan paparan atau uraian sebagaimana tersebut di atas, tidak diragukan lagi betapa pentingnya media dalam penyelenggaraan proses belajar danpembelajaran. Berikut ini akan disampaikan lebih lanjut pembahasan tentang media pembelajaran yang meliputi pengertian media pembelajaran, peranan dan fungsi media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, dan kriteria memilih media pembelajaran yang tepat.

A.  PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Secara etimologis kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Dalam konteks belajar dan pembelajaran, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau materi pembelajaran dari guru atau pendidik sebagai komunikator kepada siswa atau peserta didik sebagai komunikan (Gintings, 2008: 140).
Gagne (1985: 14) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sedangkan pengertian media pembelajaran menurut Djamarah da Aswan Zain (2006 : 136) adalah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan para ahli sebagaimana tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengertian media pembelajaran ialah komponen, alat bantu, saluran, atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang berupa materi pembelajaran dari pendidik (guru) sebagai komunikator kepada peserta didik (siswa) sebagai komunikan dalam proses belajar dan pembelajaran serta dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian peserta didik sehingga terjadi proses belajar.  

B.  FUNGSI DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.   Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang disebut juga media instruksional merupakan bagian integral dari pembelajaran sehingga proses belajar dan pembelajaran menjadi lebih bermutu dengan memanfaatkannya. Adapun fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.       Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid. Misalnya siswa berasal dari golongan mampu memiliki pengalaman sehari-harinya berbeda dengan golongan kurang mampu. Perbedaan ini dapat di tanggulangi dengan mempertontonkan film, gambar, tv dan sebagainya.
b.      Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati secara langsung, maka dapat di tanggulangi dengan film, gambar slide film strip dan sebagainya.
c.       Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan karena jarak. Apabila secara langsung tidak dapat di amati karena terlalu kecil seperti molekul, sel atau atom maka dapat diatasi dengan model, gambar, dan sebagainya.
d.      Media pembelajaran dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu. Apabila secara langsung gerakan benda sulit atau tidak dapat diamati karena terlalu lambat atau terlalu cepat, sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa maka dapat digunakan film, strip, dan sebagainya.
e.       Media pembelajaran dapat di gunakan untuk memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali atau telah terjadi di masa lampau. Seperti peristiwa bencana alam, peristiwa sejarah, dan sebagainya maka dapat di gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
f.       Media pembelajaran memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
g.      Media pembelajaran memberikan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu objek.
h.      Media pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar.

2.   Peranan Media Pembelajaran
Peranan media pembelajaran akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi media pembelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar dan pembelajaran maka akan terlihat peranannnya sebagai berikut :
a.   Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
b.   Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa.
c.   Media sebagai sumber belajar bagi siswa.

C.    MANFAAT MEDIA DALAM PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN  
Secara umum, manfaat media dalam proses belajar dan pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (2004) mengidentifikasi delapan manfaat media dalam penyelenggaraan proses belajar dan pembelajaran, yaitu:

1.      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda‑beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh siswa-­siswa lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa di manapun berada.

2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat siswa. Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.

3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
 Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga siswanya.

4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah, selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pembelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal. Misalnya, tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan banyak waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan materi pembelajaran yang memang sulit untuk disajikan oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, guru tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang‑ulang, sebab hanya dengan sekali saja menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami materi belajar dan pmbelajaran.

5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Penggunaan media bukan hanya membuat proses belajar dan pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pembelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang memahami materi belajar dan pembelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media pembelajaran, maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik.

6.   Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja 
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program‑program belajar dan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, termasuk program pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan siswa betapa banyak sumber‑sumber pembelajaran yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar dan pembelajaran di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan siswa di luar lingkungan sekolah.

7.      Media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi serta proses belajar dan pembelajaran
Dengan media, proses belajar dan pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber‑sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan sikap kepada siswa untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar dan pembelajaran yang diperlukan.

8.      Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan memanfaatkan media pembelajaran secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu‑satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi belajar dan pembelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek‑aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

Sadiman (2002:16) mengemukakan manfaat media pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:
1.   Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)
2.   Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3.   Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa.
4.   Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Selanjutnya Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) juga mengemukakan delapan manfaat media pembelajaran, yaitu :
1.   Dapat membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
2.   Dapat menampilkan obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar (kelas), misalnya menampilkan kondisi hutan belantara melalui tayangan media video atau film.
3.   Dapat menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi.
4.   Dapat menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang, misalnya gambaran mengenai usus, jantung dan lain-lain
5.   Dapat menampilkan gerakan yang sebenarnya terlalu cepat sehingga dapat diperlambat, misalnya gerakan salto
6.   Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7.   Membangkitkan motivasi belajar
8.   Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9.   Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.  

D.  MACAM-MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini dapat dijumpai berbagai macam media pembelajaran. Klasifikasi media pembelajaran tersebut dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Berikut ini akan dikemukakan pembahasan mengenai klasifikasi atau macam-macam media pembelajaran.
1.   Klasifikasi Media Pembelajaran ditinjau dari sifatnya
 Ditinjau dari sifatnya, media pembelajaran dapat dibedakan sebagai berikut:

a.    Media Auditif
Media visual adalah media pembelajaran yang isi pesannya disampaikan dan diterima melalui indera penglihatan. Conthnya seperti radio, cassette recorder, dan lain-lain.

b.    Media Visual
Media Audio adalah media pembelajaran yang isi pesannya disampaikan dan diterima melalui indera pendengaran. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film kartun dan lain-lain.

c.    Media Audiovisual
Media Audio Visual adalah media pembelajaran yang isi pesannya disampaikan dan diterima melalui indera pendengaran dan penglihatan sekaligus. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik dan lebih menarik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.

  1. Klasifikasi Media Pembelajaran berdasarkan Daya Jangkauannya
Berdasarkan daya jangkauannya media pembelajaran dapat dibedakan sebagai berikut:

a.    Media Daya Liput Luas.
Media Daya Liput Luas adalah media pembelajaran yang memiliki kemampuan untuk menjangkau wilayah yang luas dan jumlah audien (peserta didik ) yang besar pada waktu yang bersamaan. Media ini memungkinkan bagi peserta didik dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat atau ruang dan dapat menjangkau peserta didik dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio, televisi, internet, media alam semesta.

b.      Media Daya Liput Terbatas.
Media Daya Liput Terbatas adalah media pembelajaran yang dalam penggunaannya terbatas oleh ruang (tempat) atau membutuhkan ruang/tempat yang khusus. Contoh: film, slide, gambar, dan lain-lain.

3.   Klasifikasi Media Pembelajaran Berdasarkan Teknologi Penggunaannya
Berdasarkan teknologi penggunaannya media pembelajaran dapat dibedakan sebagai berikut:

a.   Media Pembelajaran Elektrik
Media Pembelajaran Elektrik adalah media pembelajaran dalam penggunaannya memerluka teknologi elektronika. Contoh: film, radio, proyektor, televisi, dan lain-lain.

b.   Media Pembelajaran Non-Elektrik
Media Pembelajaran Non-Elektrik adalah media pembelajaran yang dalam penggunaannya tidak membutuhkan teknologi elektronika. Contoh: gambar, foto, lukisan, garputala, lonceng, dan lain-lain.

E.  PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar dan pembelajaran akan memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan belajar dan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Namun demikian peran pendidik (guru) juga menentukan terhadap efektivitas penggunaan media dalam proses belajar dan pembelajaran. Peran tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih dan menggunakan media media pembelajaran.
            Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar dan pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai berikut:
1.      Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media cocok untuk tujuan belajar dan pembelajaran tertentu belum tentu cocok untuk pembelajaran yang lain.
2.      Media adalah bagian integral dari proses belajar dan pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin proses belajar dan  pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media hal itu tidak akan pernah terjadi.
3.   Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran.
4.      Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan belajar dan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan proses belajar dan pembelajaran yang berlangsung.
5.      Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan  pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi guru atau pendidik.
6.      Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik. Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media pembelajaran yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.
7.      Kebaikan dan kekurangan media pembelajaran tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya saja. Media yang konkrit mungkin saja sulit untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak mungkin juga dapat memberikan pengertian yang tepat.


F.   KRITERIA MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang  beraneka ragam jenisnya  tentunya  tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Selain harus memperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya pemilihan media pembelajaran juga harus mempertimbangkan beberapa faktor agar diperoleh media yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Ketepatan penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran ialah; tujuan pembelajaran, efektifitas, peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas, kemampuan orang yang menggunakan dan  alokasi waktu. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran tersebut,  berikut ini adan dikemukakan penjelasannya.  

1.      Tujuan pembelajaran  
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya dapat menunjang pencapaian tujuan belajar dan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika ada  sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan belajar dan pembelajaran itu, sedapat mungkin hendaklah di pilih yang paling cocok. Kecocokan tersebut banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan belajar dan pembelajaran yang akan dicapai dengan karakteristik media pembelajaran yang akan digunakan.

2.      Efektifitas  
Dari beberapa alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih, hendaklah ditentukan media pembelajaran mana yang  dianggap paling efektif untuk mencapai  tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 

3.      Peserta didik.
Ada sejumlah pertanyaan yang dapat diajukan ketika hendak memilih media pembelajaran terkait dengan peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik  kelas dan jenjang  pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas? Berapa jumlah  peserta didiknya? Di mana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak jauh? Pertanyaan-pertanyaan sebagaimana tersebut  perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan media pembelajaran.

4.      Ketersediaan  
Apakah  media pembelajaran yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalau belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta didik, meminjam, menyewa, membeli, atau minta bantuan.

5.      Kualitas teknis
Apakah media pembelajaran yang dipilih itu berkualitas baik? Apakah memenuhi syarat sebagai media pembelajaran? Bagaimana keadaan daya tahan media pembelajaran yang dipilih itu?

6.      Biaya pengadaan  
Bila memerlukan dana untuk pengadaan media pembelajaran, apakah sudah tersedia dana untuk itu? Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin lebih murah, tetapi memiliki efektivitas yang setara?

7.      Fleksibilitas (kelenturan), dan kenyamanan media
Pememilihan media pembelajaran harus mempertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi dan tidak mengandung resiko atau berbahaya pada saat digunakan. .

8.      Kemampuan orang yang menggunakan  
Betapapun tingginya nilai kegunaan media pembelajaran, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya.

9.      Alokasi waktu
Waktu yang tersedia bagi proses belajar dan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika memilih media pembelajaran hendaklah mempertimbangkan ketersediaan waktu.





DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Depdiknas, Pedoman Penatar – AA, Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Purnamawati dan Eldarni, 2001, Media Pembelajaran, Jakarta  
Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing.
Gintings, Abdorrakhman, 2008, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora.
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito, 2002. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar