Proses belajar dan
pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi yang
berlangsung dalam suatu sistem belajar dan pembelajaran. Sebagaimana proses
komunikasi tidak dapat berlangsung tanpa adanya media, maka media pembelajaran
menempati posisi vital dan sangat penting sebagai salah satu komponen dari
sistem belajar dan pembelajaran. Jika komunikasi tidak dapat berlangsung tanpa adanya media, maka demikian pula
yang terjadi pada proses belajar dan pembelajaran. Sebagai bagian dari sistem komunikasi,
proses belajar dan pembelajaran juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal tanpa adanya media pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
media pembelajaran merupakan komponen integral yang tak terpisahkan dari sistem
belajar dan pembelajaran.
Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan dalam komunikasi antara pendidik dengan peserta didik sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar dan pembelajaran. Meskipun bukan satu-satunya faktor
penentu, media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting bagi
keberhasilan proses belajar dan pembelajaran di samping komponen-komponen yang
lain seperti metode, materi, sarana dan prasarana, karakteristik dan lingkungan
peserta didik, kemampuan guru, dan lain sebagainya. Pemakaian atau pemilihan media pembelajaran yang
tepat dalam proses belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik atau siswa.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar dan pembelajaran
akan sangat membantu efektivitas proses penyampaian pesan atau materi
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Berdasarkan paparan atau
uraian sebagaimana tersebut di atas, tidak diragukan lagi betapa pentingnya
media dalam penyelenggaraan proses belajar danpembelajaran. Berikut ini akan
disampaikan lebih lanjut pembahasan tentang media pembelajaran yang meliputi
pengertian media pembelajaran, peranan dan fungsi media pembelajaran, manfaat
media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, dan kriteria memilih media
pembelajaran yang tepat.
A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Secara etimologis kata media
berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang
secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Dalam konteks belajar dan
pembelajaran, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan atau materi pembelajaran dari guru atau pendidik sebagai
komunikator kepada siswa atau peserta didik sebagai komunikan (Gintings, 2008:
140).
Gagne (1985: 14)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sedangkan pengertian media
pembelajaran menurut Djamarah da Aswan Zain (2006 : 136) adalah media adalah
alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pembelajaran. Selanjutnya Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses
belajar.
Berdasarkan
beberapa pengertian yang telah dikemukakan para ahli sebagaimana tersebut di
atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengertian media pembelajaran ialah
komponen, alat bantu, saluran, atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan yang berupa materi pembelajaran dari pendidik (guru) sebagai
komunikator kepada peserta didik (siswa) sebagai komunikan dalam proses belajar
dan pembelajaran serta dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian
peserta didik sehingga terjadi proses belajar.
B. FUNGSI
DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Fungsi
Media Pembelajaran
Media pembelajaran
yang disebut juga media instruksional merupakan bagian integral dari
pembelajaran sehingga proses belajar dan pembelajaran menjadi lebih bermutu
dengan memanfaatkannya. Adapun fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut
:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid.
Misalnya siswa berasal dari golongan mampu memiliki pengalaman sehari-harinya
berbeda dengan golongan kurang mampu. Perbedaan ini dapat di tanggulangi dengan
mempertontonkan film, gambar, tv dan sebagainya.
b. Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda
yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk
diamati secara langsung, maka dapat di tanggulangi dengan film, gambar slide film
strip dan sebagainya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan karena jarak. Apabila
secara langsung tidak dapat di amati karena terlalu kecil seperti molekul, sel
atau atom maka dapat diatasi dengan model, gambar, dan sebagainya.
d. Media pembelajaran dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu. Apabila
secara langsung gerakan benda sulit atau tidak dapat diamati karena terlalu
lambat atau terlalu cepat, sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa
maka dapat digunakan film, strip, dan sebagainya.
e. Media pembelajaran dapat di gunakan untuk memperlihatkan hal-hal atau
peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali atau telah terjadi di masa lampau.
Seperti peristiwa bencana alam, peristiwa sejarah, dan sebagainya maka dapat di
gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
f. Media pembelajaran memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat
atau dengan alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
g. Media pembelajaran memberikan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu
objek.
h. Media pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar.
2. Peranan
Media Pembelajaran
Peranan media pembelajaran
akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi media pembelajaran
diaplikasikan ke dalam proses belajar dan pembelajaran maka akan terlihat
peranannnya sebagai berikut :
a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas
dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk
dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa.
c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.
C. MANFAAT MEDIA DALAM
PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Secara umum,
manfaat media dalam proses belajar dan pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien. Secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci.
Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (2004)
mengidentifikasi delapan manfaat media dalam penyelenggaraan proses belajar dan
pembelajaran, yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
Setiap guru
mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda‑beda terhadap suatu konsep materi
pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut
dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap
siswa yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media
yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh
siswa-siswa lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya
kesenjangan informasi diantara siswa di manapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik
Dengan berbagai potensi
yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,
gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang
dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat
siswa. Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa keingintahuan siswa
dan merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya,
media pembelajaran dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar
menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan
dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi
dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa media, seorang guru
mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa. Namun dengan media,
guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi
juga siswanya.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Keluhan yang
selama ini sering kita dengar dari guru adalah, selalu kekurangan waktu untuk
mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan banyak waktu untuk
menjelaskan suatu materi pembelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi
jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal. Misalnya, tanpa media
seorang guru tentu saja akan menghabiskan banyak waktu untuk mejelaskan sistem
peredaran darah manusia atau proses terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan
bantuan media visual, topik ini dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada anak.
Biarkanlah media menyajikan materi pembelajaran yang memang sulit untuk
disajikan oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan pembelajaran akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
Dengan media, guru tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang‑ulang,
sebab hanya dengan sekali saja menggunakan media, siswa akan lebih mudah
memahami materi belajar dan pmbelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Penggunaan
media bukan hanya membuat proses belajar dan pembelajaran lebih efisien, tetapi
juga membantu siswa menyerap materi pembelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila
hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang
memahami materi belajar dan pembelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu
diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri
melalui media pembelajaran, maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik.
6. Media
memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja
Media
pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun,
tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program‑program belajar dan
pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, termasuk program
pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan
belajar dan pembelajaran secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan
media akan menyadarkan siswa betapa banyak sumber‑sumber pembelajaran yang
dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu
belajar dan pembelajaran di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru
dihabiskan siswa di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positip siswa
terhadap materi serta proses belajar dan pembelajaran
Dengan
media, proses belajar dan pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber‑sumber
ilmu pengetahuan. Kemampuan siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut,
akan bisa menanamkan sikap kepada siswa untuk senantiasa berinisiatif mencari
berbagai sumber belajar dan pembelajaran yang diperlukan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif
dan produktif
Dengan
memanfaatkan media pembelajaran secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi
satu‑satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi belajar dan pembelajaran,
karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak
memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek‑aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain.
Sadiman (2002:16) mengemukakan manfaat
media pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata – katanya, tetapi
tidak tahu maksudnya)
2. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Dengan
menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif siswa.
4. Dapat
menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
Selanjutnya
Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) juga mengemukakan delapan manfaat media
pembelajaran, yaitu :
1. Dapat
membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misalnya untuk menjelaskan
peredaran darah.
2. Dapat
menampilkan obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar
(kelas), misalnya menampilkan kondisi hutan belantara melalui tayangan media
video atau film.
3. Dapat
menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi.
4. Dapat
menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang, misalnya
gambaran mengenai usus, jantung dan lain-lain
5. Dapat
menampilkan gerakan yang sebenarnya terlalu cepat sehingga dapat diperlambat,
misalnya gerakan salto
6. Memungkinkan
siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7. Membangkitkan
motivasi belajar
8. Memberi
kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9. Menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut
kebutuhan.
D. MACAM-MACAM
MEDIA PEMBELAJARAN
Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dewasa ini dapat dijumpai berbagai macam media
pembelajaran. Klasifikasi media pembelajaran tersebut dapat dilihat dari
jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Berikut ini
akan dikemukakan pembahasan mengenai klasifikasi atau macam-macam media
pembelajaran.
1. Klasifikasi Media Pembelajaran ditinjau dari
sifatnya
Ditinjau dari sifatnya, media pembelajaran
dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Media Auditif
Media visual adalah
media pembelajaran yang isi pesannya disampaikan dan diterima melalui indera
penglihatan. Conthnya seperti radio, cassette recorder, dan lain-lain.
b. Media Visual
Media Audio adalah
media pembelajaran yang isi pesannya disampaikan dan diterima melalui indera
pendengaran. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti strip
(film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan. Ada pula media
visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film kartun
dan lain-lain.
c.
Media Audiovisual
Media Audio Visual adalah
media pembelajaran yang isi pesannya disampaikan dan diterima melalui indera
pendengaran dan penglihatan sekaligus. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik dan lebih menarik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama
dan kedua.
- Klasifikasi Media Pembelajaran berdasarkan Daya Jangkauannya
Berdasarkan daya jangkauannya
media pembelajaran dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Media Daya Liput Luas.
Media Daya Liput
Luas adalah media pembelajaran yang memiliki kemampuan untuk menjangkau wilayah
yang luas dan jumlah audien (peserta didik ) yang besar pada waktu yang
bersamaan. Media ini memungkinkan bagi peserta didik dapat mempelajari hal-hal
atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan
ruangan khusus. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat atau ruang dan
dapat menjangkau peserta didik dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh:
radio, televisi, internet, media alam semesta.
b. Media Daya Liput Terbatas.
Media Daya Liput
Terbatas adalah media pembelajaran yang dalam penggunaannya terbatas oleh ruang
(tempat) atau membutuhkan ruang/tempat yang khusus. Contoh: film, slide,
gambar, dan lain-lain.
3. Klasifikasi
Media Pembelajaran Berdasarkan Teknologi Penggunaannya
Berdasarkan
teknologi penggunaannya media pembelajaran dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Media
Pembelajaran Elektrik
Media Pembelajaran
Elektrik adalah media pembelajaran dalam penggunaannya memerluka teknologi
elektronika. Contoh: film, radio, proyektor, televisi, dan lain-lain.
b. Media
Pembelajaran Non-Elektrik
Media Pembelajaran
Non-Elektrik adalah media pembelajaran yang dalam penggunaannya tidak
membutuhkan teknologi elektronika. Contoh: gambar, foto, lukisan, garputala,
lonceng, dan lain-lain.
E. PRINSIP-PRINSIP
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar dan pembelajaran akan
memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan belajar dan
pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai
macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik
dalam proses belajar dan pembelajaran. Namun demikian peran pendidik (guru)
juga menentukan terhadap efektivitas penggunaan media dalam proses belajar dan
pembelajaran. Peran tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih dan
menggunakan media media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar
dan pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai berikut:
1.
Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media
cocok untuk tujuan belajar dan pembelajaran tertentu belum tentu cocok untuk
pembelajaran yang lain.
2.
Media adalah bagian integral dari proses belajar dan pembelajaran. Hal ini
berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu
media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran.
Tanpa alat bantu mengajar mungkin proses belajar dan pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi
tanpa media hal itu tidak akan pernah terjadi.
3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah
dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran.
4.
Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan belajar dan pembelajaran
bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai
tujuan yang menyatu dengan proses belajar dan pembelajaran yang berlangsung.
5.
Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan
pada kesenangan pribadi guru atau pendidik.
6.
Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik.
Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media pembelajaran yang banyak
sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang
lain untuk tujuan yang lain pula.
7.
Kebaikan dan kekurangan media pembelajaran tidak tergantung pada
kekonkritan dan keabstrakannya saja. Media yang konkrit mungkin saja sulit
untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak mungkin juga dapat
memberikan pengertian yang tepat.
F. KRITERIA
MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya
tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan belajar
dan pembelajaran. Selain harus memperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya
pemilihan media pembelajaran juga harus mempertimbangkan beberapa faktor agar
diperoleh media yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Ketepatan penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah
pencapaian tujuan pembelajaran.
Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran ialah; tujuan
pembelajaran, efektifitas, peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya,
fleksibilitas, kemampuan orang yang menggunakan dan alokasi waktu. Untuk memperoleh gambaran
yang jelas mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
media pembelajaran tersebut, berikut ini
adan dikemukakan penjelasannya.
1.
Tujuan pembelajaran
Media pembelajaran yang dipilih
hendaknya dapat menunjang pencapaian tujuan belajar dan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika ada sejumlah
alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan belajar dan pembelajaran
itu, sedapat mungkin hendaklah di pilih yang paling cocok. Kecocokan tersebut
banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan belajar dan pembelajaran
yang akan dicapai dengan karakteristik media pembelajaran yang akan digunakan.
2.
Efektifitas
Dari beberapa alternatif media
pembelajaran yang dapat dipilih, hendaklah ditentukan media pembelajaran mana
yang dianggap paling efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
3. Peserta
didik.
Ada sejumlah pertanyaan yang dapat
diajukan ketika hendak memilih media pembelajaran terkait dengan peserta didik,
seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik peserta
didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya
media pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik kelas
dan jenjang pendidikan yang mana? Apakah
untuk belajar secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas?
Berapa jumlah peserta didiknya? Di mana
lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak
jauh? Pertanyaan-pertanyaan sebagaimana tersebut perlu dipertimbangkan ketika memilih dan
menggunakan media pembelajaran.
4.
Ketersediaan
Apakah media pembelajaran yang diperlukan itu sudah
tersedia? Kalau belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk
tersedianya media ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan yaitu membuat
sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta didik, meminjam, menyewa, membeli,
atau minta bantuan.
5. Kualitas teknis
Apakah media pembelajaran yang
dipilih itu berkualitas baik? Apakah memenuhi syarat sebagai media pembelajaran? Bagaimana keadaan
daya tahan media pembelajaran yang dipilih itu?
6. Biaya pengadaan
Bila memerlukan dana untuk
pengadaan media pembelajaran, apakah sudah tersedia dana untuk itu? Apakah yang
dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah media lain
yang mungkin lebih murah, tetapi memiliki efektivitas yang setara?
7.
Fleksibilitas (kelenturan),
dan kenyamanan media
Pememilihan media pembelajaran
harus mempertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai
situasi dan tidak mengandung resiko atau berbahaya pada saat digunakan. .
8. Kemampuan orang yang menggunakan
Betapapun tingginya nilai
kegunaan media pembelajaran, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang
yang tidak mampu menggunakannya.
9.
Alokasi waktu
Waktu yang tersedia bagi proses belajar dan pembelajaran sangat berpengaruh
terhadap penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika memilih media
pembelajaran hendaklah mempertimbangkan ketersediaan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi – Depdiknas, Pedoman Penatar – AA, Jakarta:
Depdiknas.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Purnamawati dan Eldarni, 2001, Media
Pembelajaran, Jakarta
Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and
Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS
College Publishing.
Gintings,
Abdorrakhman, 2008, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung:
Humaniora.
Sadiman,
A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito, 2002. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya, edisi 1.
Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar