Salah satu faktor yang
menentukan corak dan keberhasilan belajar dan pembelajaran adalah ketepatan
penggunaan metoda pembelajaran. Perbedaan metoda atau variasi metoda yang
digunakan dalam proses pembelajaran akan berdampak kepada sebagian besar
kegiatan dan interaksi yang terjadi dalam aktivitas belajar dan pembelajaran.
Ketepatan penggunaan metode dalam proses pembelajaran juga sangat menentukan
bagi ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh
pendidik (guru). Berikut ini akan dikemukakan sejumlah metoda pembelajaran yang
banyak digunakan baik dalam pembelajaran kelas besar maupun kelas kecil,
pembelajaran teori maupun praktek.
A. PENGERTIAN METODA PEMBELAJARAN
Secara umum metoda diartikan
sebagai cara melakukan sesuatu. Adapun metoda mengajar (pembelajaran) ialah
cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan pendidikan,
khususnya kegiatan penyajian materi pembelajaran kepada siswa (Tardif: 1987).
Metoda pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu cara atau pola yang khas
dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan
sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran. Prinsip dasar
pembelajaran yang dimaksud di antaranya adalah prinsip psikologis pendidikan
dan prinsip pedagogis. Adapun teknik-teknik yang terkait dengan pembelajaran di
antaranya adalah teknik komunikasi dan teknik pengelolaan atau manajemen
pembelajaran (Ginting, 2008: 42).
B. PRINSIP, TEKNIK, DAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN
- Prinsip Psikologis Pendidikan
Prinsip psikologis dalam
pembelajaran digunakan untuk memahami berbagai aspek psikologis pembelajaran
yang meliputi; perkembangan intelektual, belajar sebagai perubahan tingkah
laku, tingkat kecerdasan intelektual, dan motivasi dalam belajar.
- Prinsip Pedagogis dalam Pembelajaran
Prinsip pedagogis atau prinsip
pembelajaran yang dimaksudkan meliputi berbagai teori dan pendekatan
pembelajaran.
- Teknik Komunikasi dalam Pembelajaran
Teknik komunikasi dalam
pembelajaran adalah bagaimana cara menyampaikan pesan atau materi pembelajaran
serta bagaimana cara mengembangkan dialog antara pendidik (guru) dan peserta
didik (murid) atau sesama peserta didik secara efektif. Hal ini terkait dengan
pengemasan, pengiriman,media, gagasan, gangguan, penerimaan, interpretasi,
dampak, dan umpan balik.
4. Manajemen Pembelajaran
Teknik pengelolaan atau
manajemen pembelajaran terkait dengan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran.
C. BERBAGAI METODA
PEMBELAJARAN
Banyak metoda yang dapat
digunakan dalam aktivitas belajar dan pembelajaran. Sebagian dari metoda
pembelajaran tersebut adalah metoda-metoda dasar, seperti metoda ceramah,
metoda tanya jawab, metoda diskusi, metoda peragaan, metoda pembelajaran
keterampilan atau praktek. Sebagiannya lagi adalah modifikasi, inovasi, atau
kombinasi yang bertumpu pada metoda-metoda dasar tersebut.
1. Metoda Ceramah (Lecture Method)
a. Pengertian Metoda Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Syah, 2008: 203).
Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis
untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan kemampuan
siswa.
b. Keunggulan metode ceramah
1) Dapat digunakan untuk mengajar siswa dalam
jumlah yang besar secara bersamaan.
2) Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan dengan
mudah.
3) Pengajar atau guru dapat dengan mudah
mengendalikan isi, arah, dan kecepatan pembelajaran karena inisiatif utama
pembelajaran terletak pada pengajar atau guru.
4) Ceramah yang inspiratif dapat menstimulasi
siswa untuk belajar lebih lanjut secara mandiri.
c. Kelemahan Metoda Ceramah
1) Rumusan Tujuan Instruksional yang sesuai
hanya sampai dengan tingkat komprehension.
2) Hanya cocok untuk kemampuan kognitif.
3) Komunikasi cenderung satu arah.
4) Sangat bergantung pada kemampuan komunikasi
verbal penyaji (guru).
5) Ceramah yang kurang inspiratif dapat
menurunkan antusiasme peserta.
d. Langkah-langkah Penggunaan Metoda Ceramah
1) Perencanaan (Plan). Langkah-langkah
perencanaan meliputi:
a) Mempelajari Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dan Standar Isi (SI) dari topik yang akan diajarkan sebagaimana termuat dalam
kurikulum dan silabus.
b) Melakukan studi kepustakaan untuk menyiapkan
bahan ajar yang akan digunakan.
c) Membuat Rencana Penyelenggaraan Pembelajaran
(RPP) yang meliputi:
(1) Tujuan Pembelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk kompetensi yang diharapakan dapat dikuasai siswa setelah berlangsungnya
proses pembelajaran
(2) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
(3) Metoda Pembelajaran
(4) Alat dan Media Pembelajaran
(5) Evaluasi
(6) Penutup
2) Persiapan (Prepare)
Menyiapkan fasilitas atau segala
sesuatu yang diperlukan untuk kenyamanan proses pembelajaran, antara lain
meliputi:
a) Ruangan, meubelair, posisi duduk siswa,
penerangan, aliran udara dan lain-lain.
b) Alat dan
media pembelajaran, baik yang berupa perangkat lunak maupun perangkat keras
c) Hand
out atau bahan ajar.
3) Penyajian (Present)
Secara umum penyajian materi
terdiri dari tiga langkah utama, yaitu:
a) Pembukaan; Pengkondisian peserta didik untuk memasuki
suasana belajar, misalnya dengan menyampaikan salam dan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
b) Pengembangan; Penyajian materi secara lisan yang
didukung dengan penggunaan media. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menyampaikan ceramah adalah volume suara, intonasi, artikulasi, pandangan
(kontak mata), gerak tubuh, perpindahan posisi dan lain-lain untuk menghidupkan
suasana pembelajaran. Faktor kejutan dalam hal ini diperlukan untuk menarik
perhatian peserta didik (siswa).
c) Evaluasi dan Penutup; Evaluasi
dapat dilakukan dengan tes tertulis kepada semua siswa atau tes lisan kepada
beberapa peserta didik yang dipilih secara acak untuk mengukur keberhasilan
proses pembelajaran. Penutup untuk mengakhiri pembelajaran, misalnya dengan
menyampaikan salam atau ucapan terimakasih.
2. Metoda Tanya Jawab (Question and Answer
Method)
a. Pengertian Metoda Tanya Jawab
Metoda tanya jawab adalah
metoda pembelajaran di mana materi ajar disampaikan dalam bentuk tanya jawab
antara guru dengan siswa dan sesama siswa (Gintigs, 2008: 45). Keberhasilan
penggunakan metoda tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran sangat ditentukan
oleh penguasaan teknik atau keterampilan guru dalam menyampaikan dan menjawab
pertanyaan. Terkait dengan teknik menyampaikan dan menjawab pertanyaan
tersebut, terdapat enam kata yang mendasari semua jenis pertanyaan yang biasa
disebut dengan istilah 5W+1H, yaitu:
1) What (Apa)
2) Why (Mengapa)
3) When (Kapan)
4) Where (Di mana)
5) Who (Siapa)
6) How (Bagaimana)
b. Keunggulan Metoda Tanya Jawab
1) Memotivasi siswa untuk mempersiapkan diri dan
mengikuti proses pembelajaran secara aktif
2) Mendorong siswa berfikir kritis dan
memperkaya pemahaman terhadap materi yang diajarkan
3) Dapat digunakan untuk menguji pengetahuan
factual siswa untuk berbagai tingkat kemampuan atau taxonomi untuk semua ranah
terutama ranah kognitif
4) Dapat digunakan sebagai alat motivasi
ekstrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar siswa serta ketertarikan
terhadap materi yang diajarkan
5) Dapat digunakan untuk mengarahkan siswa
kepada hasil belajar yang hendak dicapai karena tanya jawab dapat memfokuskan
perhatian siswa kepada materi ppembelajaran
6) Mendorong keterlibatan siswa dalam
pembelajaran
c. Kelemahan Metoda Tanya Jawab
1) Bila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak
menyita waktu untuk menyelesaikannya.
2) Tanya jawab dapat menimbulkan penyimpangan
dari pokok persoalan/ materi pembelajaran, hal ini terjadi jika guru tidak
dapat mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan siswanya
3) Membutuhkan waktu lama untuk merangkum materi
pembelajaran
4) Tanya jawab akan dapat membosankan jika yang
ditanyakan tidak ada variasi
d. Strategi Penggunaan Metoda Tanya Jawab
Terdapat beberapa keterampilan
yang diperlukan untuk mensiasati (mengatur strategi) penggunakan metoda tanya
jawab agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.
1) Phrasing; penggunaan kalimat tanya yang jelas,
singkat, tidak mengaburkan pikiran, dan menggunakan kata-kata sederhana yang
mudah dipahami oleh siswa.
2) Focusing; memusatkan perhatian siswa ke arah
jawaban yang diminta oleh sang penanya.
3) Pausing; memberi kesempatan sejenak kepada siswa untuk menyusun jawabannya.
4) Reinforcement; memberi reward/penghargaan sebagai motivasi atau
dorongan kepada siswa yang bertanya.
5) Promting; memancing siswa dengan pertanyaan lain agar
terbimbing dalam menemukan jawaban dari pertanyaan terdahulu. Hal ini dapat
ditempuh dengan cara:
-
Menyusun pertanyaan baru dengan maksud yang sama.
-
Menjelaskan pertanyaan dengan contoh-contoh konkrit.
-
Menyederhanakan pertanyaan.
-
Menurunkan tingkat kesukaran dari isi pertanyaan.
6) Probing (pelacakan); mengajukan pertanyaan yang bersifat
melacak, yakni mengikuti respon siswa kemudian merangsang siswa untuk
memikirkan jawaban yang telah mereka ajukan dengan maksud untuk mengembangkan
jawaban terdahulu agar lebih jelas dan akurat.
3. Metoda Diskusi (Discussion Method)
a. Pengertian Metoda
Diskusi
Metoda Diskusi dalam belajar
adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberikan
kesempatan kepada para siswa/ kelompok-kelompok siswa yang mengadakan
pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatif pemecahan masalah.
b. Manfaat Metoda Diskusi
Metode diskusi diaplikasikan
dalam proses pembelajara dengan tujuan untuk:
1) Mendorong siswa berpikir kritis
2) Mendorong siswa mengekpresikan pendapatnya secara
bebas,
3) Mendorong siswa menyambungkan
buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama
4) Mendorongf siswa mengambil satu alternatif jawaban atau
beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan
yang seksama.
c. Kelebihan Metoda Diskusi (Subroto,
2002: 185)
1) Metode diskusi melibatkan
siswa secara langsung dalam proses belajar.
2) Setiap siswa dapat menguji pengetahuan
dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing.
3) Metode diskusi dapat
menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
4) Dengan mengajukan dan
mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa akan dapat
memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri.
5) Metode diskusi dapat
menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para
siswa.
d. Kelemahan Metoda Diskusi
1. Suatu diskusi tidak dapat
diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil sebab tergantung kepada
kepemimpinan siswa dan partisipasi anggota-anggotanya.
2. Suatu diskusi memerlukan
keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah dipelajari
sebelumnya.
3. Jalannya diskusi dapat
dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol.
4. Tidak semua topik dapat
dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematis
saja yang dapat didiskusikan.
5. Diskusi yang mendalam
memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak boleh merasa dikejar-kejar
waktu.
6. Perasaan dibatasi waktu
menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga hasilnya tidak bermanfaat.
- Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya.
- Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan pendapatnya.
9. Jumlah siswa di dalam kelas
yang terlalu besar akan mempengaruhi setiap siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.
e. Strategi Diskusi
Dilihat dari sasaran akhir dan
pengaturan peserta, diskusi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu diskusi
tertutup dan diskusi terbuka (Gintings, 2008: 51).
1) Diskusi tertutup.
Diskusi tertutup adalah bentuk
diskusi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Bertujuan untuk mencapai hasil akhir yang berupa kesimpulan atau
kesepakatan.
-
Pimpinan diskusi memiliki kewenangan untuk mengarahkan; penetapan judul,
waktu siskusi, pembicaraan, dan lalu lintas pembicaraan.
2) Diskusi Terbuka
Diskusi terbuka adalah suatu
bentuk diskusi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Topik di pilih secara demokratis
-
Bersifat memperluas pemahaman dan menggali pengetahuan tentang topik yang
dibicarakan
-
Tidak harus berakhir dengan kesepakatan
-
Pimpinan diskusi berwenang pada lalu lintas dan pengaturan pembicaraan,
tetapi tidak berwenang menentukan topik diskusi.
f. Pengorganisasian Peserta Diskusi
Ditinjau dari pengorganisasian
pesertanya diskusi dapat dibedakan menjadi tiga macam:
1) Diskusi Umum
Suatu bentuk diskusi di mana
semua peserta berada pada ruangan yang sama untuk membahas topik yang sama
pula. Diskusi ini biasa disebut juga dangan diskusi kelompok besar karena dapat
dihadiri oleh peserta dalam jumlah yang besar.
2) Diskusi Kelompok Kecil
Dikatakan sebagai diskusi
kelompok kecil karena keseluruhan peserta diskusi dibagi kepada
kelompok-kelompok kecil untuk membahas masalah-masalah yang telah ditentukan
(sesuai dengan bagiannya masing-masing). Selanjutnya, hasil diskusi akan
dibawa/disampaikan dalam diskusi pleno.
3) Diskusi Pleno
Diskusi yang dihadiri oleh
peserta yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil untuk menyampaikan apa yang
telah dibahas pada kelompok kecilnya masing-masing, sehingga hasil diskusi
pleno merupakan rangkuman dari diskusi kelompok-kelompok kecil.
g. Langkah-langkah penggunaan Metoda Diskusi
dalam Proses Pembelajaran
Metode diskusi dalam belajar
memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru mengemukakan masalah
yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya.
2) Dengan pimpinan guru, siswa
membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi (ketua, sekretaris/
pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan
sarana dan sebagainya.
3) Para siswa berdiskusi di
kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke
kelompok yang lain untuk menjaga serta memberi dorongan dan bantuan sepenuhnya
agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi bejalan dengan
lancar.
4) Kemudian tiap kelompok
diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang dilaporkan
ditanggapi oleh semua siswa (terutama bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan
dan menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut.
5) Para siswa mencatat hasil
diskusi tersebut, dan para guru mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap
kelompok, sesudah siswanya mencatat untuk fail kelas.
4. Metoda Demonstrasi (Demonstration Method)
a. Pengertiian Metoda Demonstrasi
Istilah lain dari metoda
demonstrasi adalah metode peragaan. Metode Demonstrasi adalah demonstrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan
(Syah, 2008: 208).
Sagala (2006: 210) menuturkan
bahwa metode demonstrasi dalam pembelajaran adalah pertunjukan tentang proses
terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang
dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata
atau tiruannya. Menurutnya metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk
mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu
proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta
didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat
dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.
Metode demonstrasi baik
digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang
berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses
bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakan sesuatu,
komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara
lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
b. Manfaat Metode Demonstrasi
Penerapan metode demonstrasi
dalam pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat psikologis, antara lain
sebagai berikut:
1)
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
2)
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
3)
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa.
c. Kelebihan Metode Demonstrasi
1) Perhatian siswa dapat
dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang
penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun
lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang
lainya
2) Dapat membimbing siswa ke
arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama
3) Dapat mengurangi
kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan,
karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya
4) Tidak memerlukan keterangan/penjelasan
yang banyak karena gerakan dan proses dipertunjukkan
5) Beberapa persoalan yang
menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas pada waktu proses
demonstrasi.
d. Kelemahan Metoda Demonstrasi
1) Derajat visibilitasnya
kurang, jika peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda
atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak
terkontrol
2) Memerlukan ala-alat khusus
yang kadang-kadang alat itu sulit didapat
3) Demonstrasi merupakan metode
yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara
seksama
4) Memerlukan pemusatan
perhatian terhadap hal-hal yang didemonstrasikan namun dalam hal ini banyak
diabaikan oleh siswa
5) Tidak semua hal dapatdi demonstrasikan
di kelas.
6) Memerlukan banyak waku
sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat sedikit
7) Kadang-kadang hal yang
didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam
situasi nyata atau sebenarnya
8) Membutuhkan ketelitian dan
kesabaran agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik.
e. Langkah-langkah Penerapan Metoda Demonstrasi
Penerapan metode demonstrasi
dalam belajar dan pembelajaran dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut (Gintings, 2008: 54-56):
1) Langkah Perencanaan
- Mempelajari dengan cermat topik yang akan
diajarkan dan mencatat bagian-bagian atau langkah-langkah yang akan
dipergunakan
- Membuat skenario peragaan yang merujuk pada
topik pembelajaran, tujuan pembelajaran, catatan tentang bagian dan
langkah-langkah utama yang telah dibuat sebelumnya
- Mempersiapkan dan memeriksa kesiapan
peralatan serta perlengkapan pendukung lainnya
- Melakukan uji coba serta menyempurnakan
skenario peragaan yang telah dibuat menjadi skenario akhir yang akan digunakan
di kelas.
2) Langkah Persiapan
- Menyiapkan skenario peragaan yang telah
disempurnakan
- Mempersiapkan dan memeriksa kesiapan
peralatan dan perlengkapan pendukung lainnya
- Mengatur posisi alat peraga dan mengatur
posisi duduk siswa sehingga setiap siswa dapat melihat setiap langkah peragaan
dengan jelas
- Menyampaikan tujuan peragaan dalam
kaitannya dengan topik yang sedang dipelajari dan menjelaskan kompetensi yang
hendak dicapai melalui peragaan.
3) Langkah Pelaksanaan
- Meminta kepada semua siswa untuk
memperhatikan dengan seksama apa yang akan diperagakan oleh guru
- Melaksanakan langkah dami langkah dengan
kecepatan normal tanpa berbicara
- Mengulangi langkah demi langkah dengan
kecepatan yang diperlambat (sub normal) sambil menyebutkan dan menjelaskan apa
yang sedang dikerjakan
- Meminta kepada siswa untuk menyebutkan
urutan langkah demi langkah dalam kecepatan sub normal dan guru melakukan
langkah-langkah sesuai dengan urutan yang disebutkan siswa
- Meminta kepada siswa untuk melakukan
langkah demi langkah dengan kecepatan sub normal sambil mendeskripsikan setiap
langkah yang dilakukannya
- Menginstruksikan kepada siswa untuk melaksanakan
seluruh langkah dengan kecepatan normal tanpa berbicara.
4) Langkah Evaluasi dan Penutup
- Mengajukan sejumlah pertanyaan terkait
dengan langkah-langkah yang baru diperagakan
- Meminta komentar dari siswa lain tentang
pelaksanaan langkah-langkah yang baru diperagakan
- Memberikan koreksi terhadap langkah-langkah
atau penjelasan terhadap langkah yang salah dan meminta siswa yang lin untuk
mencoba mengulangi atau memperagakan kembali
- Membuat kesimpulan atau rangkuman dari
peragaan seraya mengakhiri peragaan
kepada siswa, misalnya menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian
dan partisipasinya.
5. Metoda
Bermain Peran (Role Playing Method)
a. Pengertian Metada Bermain Peran
Bermain peran
adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang di gunakan untuk menjelaskan
perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati
perasaan, sudut pandang dan cara berfikir orang lain (Depdikbud, 1964:171).
Melalui metode
bermain peran siswa diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi, dengan
bantuan kelompok sosial yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata
lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses kelompok sosial.
Melalui bermain peran, para siswa mencoba mengeksploitasi masalah-masalah
hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya. Hasilnya didiskusikan dalam
kelas.
Proses belajar
dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan siswa mampu menghayati tokoh
yang dikehendaki dan keberhasilan siswa dalam menghayati peran itu akan
menetukan proses pemahaman, penghargaan, serta identifikasi diri terhadap
nilai-nilai yang berkembang: (Hasan,
1996: 266).
Berdasarkan uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa metoda
bermain peran adalah metoda pembelajaran yang berupa dramatisasi masalah sosial
atau psikologis dengan bermain peran.
b. Manfaat Metode Bermain Peran
Penggunaan metode bermain
peran dalam proses belajar dan pembelajaran dapat memberi manfaat antara lain
sebagai berikut:
1) Memotivasi
siswa untuk lebih memahami kondisi psikologis dan peran sosial dalam kehidupan
bermasyarakat
2) Menarik minat dan perhatian siswa,
3) Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi situasi dimana mereka mengalami
emosi, perbedaan pendapat, dan permasalahan dalam lingkungan kehidupan sosial
anak,
4) Menarik
siswa untuk bertanya,
5) Mengembangkan
kemampuan komusikasi siswa,
6) Melatih
siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata.
c. Kelebihan Metoda Bermain Peran
1) Meningkatkan kompetensi siswa dalam melakukan
kegiatan praktis sehingga mendekati keadaan sebenarnya
2) Menciptakan suasana pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
3) Menumbuhkan semangat bekerja sama
4) Menumbuhkan kebiasan menerima dan berbagi
tanggung jawab dengan sesamanya
5) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6) Melatih keberanian siswa untuk tampil di
hadapan orang banyak
7) Mendorong siswa untuk mengambil suatu
kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri
8) Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan
sistematis.
d. Kelemahan Metode Bermain Peran
1) Sebagian anak yang tidak ikut
bermain menjadi kurang kreatif dan bersikap apatis.
2) Banyak memakan waktu, baik
waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada
pelaksanaan pertunjukan.
3) Memerlukan tempat yang cukup
luas
4) Kegaduhan di kelas yang
ditimbulkan oleh suasana bermain peran dapat mengganggu ketenangan kelas yang
lain
5) Membutuhkan ketekunan,
kecermatan, dan waktu cukup lama.
6) Ada kalanya para murid
enggan memerankan suatu adegan karena merasa rendah diri atau malu.
7) Apabila pelaksanaan
dramatisasi gagal, maka guru tidak dapat mengambil sesuatu kesimpulan apapun
yang berarti pula tujuan pengajaran tidak dapat tercapai.
e. Langkah-langkah Penerapan Metode Bermain
Peran
1) Langkah perencanaan
- Mempelajari dengan seksama topik yang akan
disajikan dan menentukan (mencatat) bagian-bagian yang akan diperagakan
- Membuat skenario peragaan dengan merujuk pada
topik dan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah utama yang telah ditentukan
sebelumnya
2) Langkah persiapan
- Mempersiapkan dan memeriksa peralatan
pendukung
- Mempersiapkan skenario simulasi yang telah
disempurnakan
- Menjelaskan kepada siswa (para pemeran)
gambaran umum simulasi dalam kaitannya dengan topik yang dipelajari dan tujuan
yang hendak dicapai
- Membagiikan skrip kepada siswa pemeran sesuai
dengan perannya masing-masing
- Memberi kesempatan kepada siswa pemeran untuk
bertanya untuk memperjelas pemahamannya tentang kegiatan simulasi dan peran
yang akan dimainkannya
3) Langkah Pelaksanaan
- Melaksanakan langkah demi langkah sesuai
dengan skenario yang telah dipersiapkan
- Mengendalikan kegiatan agar berjalaan sesuai
dengan skenario
- Membuat catatan tentang hal-hal yang perlu
didiskusikan setelah pertunjukan, hal-hal yang perlu mendapat pujian, dan
hal-hal yang perlu diperbaiki
- Mengulangi pementasan/pertunjukan dengan
menunjuk siswa lain yang belum bermain untuk menjadi pemerannya (jika waktu
mencukupi)
4) Langkah evaluasi dan penutup
- Ajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan
pertunjukan sesuai dengan catatan yang telah dibuat
- Memberikan kesempatan kepada siswa yang
bermain maupun yang tidak turut bermain untuk mengomentari pertunjukan
- Membuat rangkuman sesuai tujuan pembelajaran
dengan menggali dari komentar dan tanggapan siswa.
6. Metoda Pembelajaran Praktek
a. Pengertian Metoda Pembelajaran Praktek
Metode praktek merupakan
metode pembelajaran dimana peserta didik/ siswa melaksanakan kegiatan latihan
atau praktek agar memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari
teori yang telah dipelajari. Metode ini umumnya dilaksanakan dalam pendidikan
kejuruan, pendidikan profesi, dan diklat (pendidikan dan pelatihan).
Metoda pembelajaran praktek/praktek
lapangan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di
lapangan, yang bisa berarti di tempat kerja, maupun di masyarakat.
Praktek merupakan upaya untuk
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman langsung.
Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta didik untuk
merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami.
Selama praktek, peserta didik
diharapkan mampu melihat, mengamati, memahami, membandingkan dan memecahkan
suatu masalah saat kegiatan praktek dilaksanakan.
b. Tujuan Pembelajaran Praktek
Adapun tujuan pembelajaran praktek
adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan
kemampuan peserta didik sesuai kondisi nyata di lapangan.
2) Menambah
wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir peserta didik untuk dapat
menggali permasalahan, yang kemudian akan dianalisa dan dicari penyelesaiannya
secara integral komprehensif.
3) Memperluas
wawasan umum peserta didik tentang orientasi pengembangan teknologi di masa
yang akan datang sehingga diharapkan dapat menyadari realitas yang ada antara
teori yang di berikan di kelas dengan tugas yang di hadapi di lapangan.
4) Memberikan
solusi terhadap masalah yang ada saat praktek.
c. Lokasi
Pembelajaran Praktek
Pembelajaran
praktek ditinjau dari tempat pelaknasanaannya dapt dibedakan atas:
1) Pembelajaran praktek di
bengkel atau laboratorium. Pembelajaran ini terutama digunakan untuk menguji konsep, teori, atau
prinsip-prinsip dasar keilmuan tertentu. Kegiatan pembelajaran berisi
percobaan, eksperimen, atau simulasi teknis nntuk menguji kebenaran konsep,
teori, atau prinsip-prinsip dasar. Pembelajaran praktek di bengkel atau di
laboratorium juga diselenggarakan untuk melatih kompetensi tertentu terutama
kompetensi dasar dalam hal yang disimulasikan (Gintings, 2008: 60).
2) Pembelajaran Praktek di
Lapangan atau Praktek Kerja. Pembelajaran praktek di lapangan diselenggarakan terutama untuk
memberikan kesempatan peserta didik untuk melatih atau menerapkan kempetensi
dasar yang telah dilatih di sekolah (kelas) dalamsituasi di lapangan.
d. Keunggulan
Metoda Pembelajaran Praktek
1) Diperolehnya perubahan
perilaku ranah psikomotor dalam bentuk ketrampilan melakukan pekerjaannya
sesuai dengan tuntutan profesinya kelak
2) Mempermudah dan memperdalam
pemahaman tentang berbagai teori yang terkait dengan praktek yang sedang
dikerjakannya
3) Meningkatkan motivasi dan
gairah belajar siswa karena pekerjaan yang dilakukan memberikan tantangan baru
baginya.
4) Meningkatkan kepercayaan
diri siswa tentang profesionalisme yang dimilikinya
e. Kelemahan Metoda Pembelajaran Praktek
1)
Memerlukan persiapan yang matang
2) Siswa memerlukan waktu yang
relatif lama untuk mencapai kompetensi standar yang diperlukan dilapangan kerja
sebenarnya.
3) Memerlukan biaya yang tinggi
untuk pengadaan bahan dan peralatan praktek
4) Membutuhkan biaya yang
tinggi untuk pengoprasian serta pemeliharaan peralatan praktek
5) Memerlukan guru yang
benar-benar terampil dalam melakukan pekerjaan yang akan dipraktekkan oleh
siswa
f. Langkah-langkah Penggunaan Metode
Pembelajaran Praktek
Langkah-langkah metode pembelajaran
praktek tidak berbeda jauh dari langkah-langkah metode pembelajaran yang telah
disebutkan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada masalah teknis yang
disebabkan oleh obyek dan ruang lingkup pelaksanaan yang berbeda. Langkah-langkah
pembelajaran praktek di laboratorium atau bengkel meliputi:
1) Langkah Perencanaan
- Melakukan
anilisis kurikulum dengan mempelajari keterampilan yang akan diajarkan dengan
merujuk pada kurikulum dan lilabus meliputi standar kompetensi, prosedur
kegiatan, dan kondisi yang diperlukan untuk melatih keterampilan yang sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
- Membuat lembar kerja yang sedikitnya terdiri
dari; tujuan pembelajaran, rangkuman teori, langkah-langkah kerja, dan evaluasi
- Memeriksa kesiapan peralatan dan perangkat
pendukung lain yang diperlukan
- Melakukan uji coba dan menyempurnakan lembar
kerja yang telah dibuat menjadi lembar kerja akhir yang akan digunakan
- Membuat panduan penilaian yang meliputi
langkah-langkah kunci yang harus dikerjakan siswa dengan benar dan hasil-hasil
yang harus dicapai siswa
2) Langkah Persiapan
- Memeriksa kembali peralatan dan perangkat
pendukung yang telah disiapkan
- Menjelaskan kepada siswa gambaran umum
simulasi dalam kaitannya dengan topik yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
- Membagikan lembar kerja kepada siswa
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya guna memperjelas pemahamannya terhadap kegiatan praktek yang akan
dilaksanakan.
3) Langkah Pelaksanaan
- Menginstruksikan kepada siswa untuk
melaksanakan langkah-langkah kegiatan praktek sesuai dengan lembar kerja
- Melakukan koreksi terhadap siswa yang
melakukan kesalahan
- Membuat catatan tentang hal-hal yang perlu
didiskusiakan setelah kegiatan praktek
4) Langkah Evaluasi dan Penutup
- Mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan
kegiatan praktek yang telah dilaksanakan sesuai dengan catatan yang telah
dibuat selama kegiatan praktek belangsung
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan komentar terkait dengan kegiatan praktek yang telah dilaksanakan
- Membuat rangkuman sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Adapun langkah-langkah praktek kerja atau praktek
lapangan meliputi:
1) Langkah Perencanaan
- Melakukan anilisis kurikulum dengan
mempelajari keterampilan yang akan diajarkan dengan merujuk pada kurikulum dan
lilabus meliputi standar kompetensi, prosedur kegiatan, dan kondisi yang
diperlukan untuk melatih keterampilan yang sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
- Mengidentifikasi lembaga, perusahaan, atau
tempat tujuan praktek dengan merujuk kepadan hasil analisis kurikulum
- Membuat buku panduan pelaksanaan praktek kerja
lapangan
- Membuat daftar distribusi siswa ke beberapa
lembaga, perusahaan, atau tempat tujuan praktek yang bersedia menerima
- Membuat jadwal kegiatan praktek kerja lapangan
2) Langkah Persiapan
- Memperbaiki dan membuat penyesuaian daftar
distribusi siswa praktek kerja dengan lembaga, perusahaan, atau tempat tujuan
praktek
- Menyiapkan surat-surat dan kelengkapan
administrasi lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan praktek kerja
lapangan
- Menyelenggarakan kegiatan pembekalan bagi para
siswa yang hendak melaksanakan praktek kerja lapangan
3) Langkah Pelaksanaan
- Siswa melakukan orientasi lapangan di bawah
bimbingan instruktur dari lembaga, perusahaan, atau tempat praktek kerja
- Siswa melakukan praktek kerja lapangan di
bawah bimbingan instruktur dari lembaga, perusahaan, atau tempat praktek kerja
- Menggali masukan dari siswa tentang kesulitan
maupun kemudahan dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan
- Menggali masukan dari instrktur perusahaan,
lembaga, atau tempat praktek kerja tentang kemajuan kompetensi siswa dan
permasalahannya
- Mengusulkan kepada lembaga, perusahaan, atau
tempat praktek kerja untuk menerbitkan sertifikat dangan memberikan penjelasan
bahwa sertifikat tersebut kelak akan berguna bagi siswa praktek
4) Langkah Evaluasi dan Penutup
- Mengumpulkan laporan praktek kerja dasi semua
siswa kerja praktek
- Membuat catatan-catatan untuk kepentingan
perbaikan pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan pada waktu yang akan
datang
- Memberikan penilaian terhadap laporan hasil
praktek kerja lapangan yang telah dibuat oleh siswa
- Membuat laporan penyelenggaraan praktek
kerjamlapangan
7. Metoda Kunjungan Lapangan
a. Pengertian Metoda Kunjungan Lapangan
Metoda kunjungan lapangan
adalah metoda pembelajaran dengan cara memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengunjungi obyek di lapangan yang sesuai dengan topik pembelajaran. Kegiatan
kunjungan lapangan diselenggarakan terutama untuk memberikan kesempatan kepada
siswa atau mahasiswa atau peserta diklat melakukan pengamatan kegiatan yang
berkaitan dengan dunia profesinya dalam situasi nyata di lapangan.
b. Keunggulan Metoda Kunjungan Lapangan
1) Sangat efektif dalam
memperluas wawasan siswa sebagai perubahan perilaku ranah kognitif tentang
bidang pekerjaan sesuai dengan profesinya kelak.
2) Memperkuat dan memperdalam
pemahaman tentang aplikasi berbagai teori dan praktik yang dipelajari siswa di
sekolah.
3) Meningkatkan motivasi dan
gairah belajar siswa karena memperolah gambaran nyata tentang lapangan
pekerjaan.
4) Memberikan masukan praktis
dan baru bagi guru serta sekolah guna meningkatkan program pembelajaran.
5) Menjadi sarana hubungan
kerjasama yang lebih luas dan saling menguntungkan antara sekolah dan lembaga
yang dikunjungi.
6) Menjadi sarana promosi
sekolah dan tamatan kepada lembaga atau perusahaan yang bersangkutan.
c. Kelemahan Metoda Kunjungan Lapangan
1) Memerlukan biaya relative
tinggi untuk transportasi, akomodasi, dan konsumsi peserta kunjungan lapangan.
2) Kegiatan di lembaga atau
perusahaan sasaran kunjungan lapangan tidak selalu sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai.
3) Lokasi lembaga atau perusahaan
sasaran kunjuungan lapangan yang kurang matang justru akan mengalihkan tujuan
kunjungan lapangan menjadi sekedar wisata tanpa manfaat yang memadai dari sudut
pandang belajar dan pembelajaran.
d. Langkah-langkah Penggunaan Metoda Kunjungan
Lapangan
1) Langkah Perencanaan
- Melakukan anilisis kurikulum dengan
mempelajari keterampilan yang akan diajarkan dengan merujuk pada kurikulum dan
lilabus meliputi standar kompetensi, prosedur kegiatan, dan kondisi yang
diperlukan untuk melatih keterampilan yang sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
- Mengidentifikasi lembaga, perusahaan, atau
tempat tujuan kunjungan lapangan dengan merujuk kepadan hasil analisis
kurikulum
- Membuat buku panduan pelaksanaan kunjungan
lapangan
- Membuat format penilaian kunjungan lapangan
2) Langkah Persiapan
- Melakukan pendekatan kepada lembaga,
perusahaan, atau tempat tujuan kunjungan lapangan
- Membuat dan atau menyesuaikan waktu kunjungan
lapangan
- Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan
-
Menyelenggarakan kegiatan pembekalan bagi para siswa yang hendak melakukan
kunjungan lapangan
3) Langkah Pelaksanaan
- Siswa melaksanakan kegiatan dengan merujuk
kepada buku panduan selama kegiatan kunjungan lapangan
- Membimbing dan mengarahkan siswa dalam
pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan
- Membuat catatan tentang hal-hal yang perlu
didiskusikan setelah pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan
4) Langkah Evaluasi dan Penutup
- Mengumpulkan laporan dari semua siswa peserta
kunjungan lapangan
- Mendiskusikan hasil kegiatan kunjungan lapangan
dengan semua siswa peserta kunjungan sesuai dengan catatan yang telah dibuat
- Memberikan penilaian terhadap laporan hasil
kunjungan lapangan yang telah dibuat oleh masing-masing siswa
8. Metoda Proyek
a. Pengertian
Metode proyek adalah metoda
pembelajaran dimana siswa secara individual atau secara kelompok ditugaskan
mengerjakan sebuah proyek dengan menerapkan berbagai kompetensi yang terkait
secara terpadu untuk menghasilakan sebuah produk atau hasil karya yang nyata
dan tuntas.
b. Keunggulan Metoda Proyek
1) Sangat efektif dalam
memfasilitasi aplikasi berbagai kompetensi secara terpadu dalam kegiatan nyata
dan produktif.
2) Sangat efektif dalam
membangkitkan motivasi belajar dan rasa tanggung jawab dalam diri siswa.
3) Jika dikerjakan secara
kelompok maka siswa akan belajar dan berlatih bekerja dalam sebuah tim dengan
mana mereka berlatih dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, ketrampilan yang
diperlukan dalam pembentukan “teamwork,”
c. Kelemahan Metoda Proyek
1)
Membutuhkan persiapan dan rancangan yang
matang.
2)
Membutuhkan keahlian yang memadai dari
guru untuk memilih pryek yang sesuai dengan isi kurikulum.
3) Dalam beberapa hal metode
proyek menuntut konsekuensi biaya yang cukup besar.
4) Untuk proyek yang menjangkau
semua ranah perilaku dan jenjang kompetensi yang tinggi memerlukan waktu
tambahan diluar jadwal pelajaran.
d. Langkah-langkah Penerapan Metoda Proyek
1) Langkah Perencanaan
- Melakukan anilisis kurikulum dengan mempelajari
keterampilan yang akan diajarkan dengan merujuk pada kurikulum dan lilabus
meliputi standar kompetensi, prosedur kegiatan, dan kondisi yang diperlukan
untuk melatih keterampilan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dan Standar Isi (SI).
- Mengidentifikasi sejumlah judul proyek dengan
merujuk kepada hasil analisis kurikulum
- Membuat buku panduan pelaksanaan tugas proyek
- Membuat daftar kelompok dan pembagian tugas
proyeknya
- Membuat jadwal pelaksanaan tugas proyek
2) Langkah Persiapan
- Menjelaskan kepada siswa gambaran umum tugas
proyek dan kaitannya dengan topik yang dipelajari serta tujuan yang akan
dicapai
- Memberi keempatan kepada siswa untuk bertanya
guna memperjelas pemahamannya tentang tugas proyek yang akan dilaksnakan
3) Langkah Pelaksanaan
- Siswa melaksanakan kegiatan proyek sesuai
dengan rencana kerja yang telah dibuat dengan mengacu kepada buku panduan yang
telah dibagikan sebelumnya
- Siswa dapat berkonsultasi kepada guru dalam
memecahkan masalah yang timbul selama pelaksanaan kegiatan proyek
4) Langkah Evaluasi dan Penutup
- Menyelenggarakan seminar kecil untuk memberi
kesempatan kepada siswa mempresentasikan tugas proyeknya
- Memberi penilaian terhadap pelaksanaan, hasil,
dan penyajian tugas proyek.
9. Metoda Tutorial
a. Pengertian Metoda Tutorial
Metode tutorial adalah suatu
proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang
diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok
kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan
Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa
sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Menurut Gintings (2008: 79-80)
metode ini sangat cocok diterapkan dalam model pembelajaran mandiri seperti
pada pembelajaran jarak jauh di mana siswa terlebih dahulu diberi modul untuk
dipelajari.
b. Keunggulan Metode Tutorial
1) Siswa memperoleh pelayanan
pembelajaran secara individual sehingga permasalahan spesifik yang dihadapinya
dapat dilayani secara spesifik pula.
2) Seorang siswa dapat belajar
dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuannya sendiri tanpa harus
dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar siswa yang lain.
c. Kelemahan Metode Tutorial
1) Sulit dilaksanakan
pembelajaran klasikal karena guru harus melayani siswa dalam jumlah yang
banyak.
2) Jika tetap dilaksanakan,
diperlukan teknik mengajar dalam tim atau “team teaching” dengan
pembagian tugas di antara anggota tim.
3) Apabila tutorial ini
dilaksanakan, untuk melayani siswa dalam jumlah yang banyak, diperlukan
kesabaran dan keluasan pemahamann guru tentang materi pembelajaran.
d. Langkah-langkah
Metoda Pembelajaran Tutorial
1) Langkah Perencanaan
- Mempelajari modul dan mengidentifikasi
bagian-bagian yang sulit
- Menyusun strategi bimbingan
2) Langkah Persiapan
- Menyiapkan bahan ajar
tambahan
- Menyiapkan soal-soal sederhana sebagai
jembatan untuk menyelesaikan soal-soal yang sulit
3) Langkah Pelaksanaan
- Mengidentifikasi siswa yang menghadapi
kesulitan dalam memahami modul yang telah diberikan berikut bagian-bagian yang
sulit dipahami
- Laksanakan tutorial dengan menggunakan
langkah-langkah yang telah dipersiapkan lebih dahulu
4) Langkah Evaluasi dan Penutup
- Melakiukan tanya jawab ntuk meyakinkan bahwa
siswa yang bersangkutan telah dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan memahami
materi pembelajaran yang dipelajari
- Memberikan tugas mandiri, termasuk mempelajari
tugas tambahan dengan tujuan memantaapkan dan memperluas pemahaman siswa yang
bersangkutan tentang materi yang dipelajari.
10. Metode Andragogi
a. Pengertian Metoda Andragogi
Secara etimologis
andragogi mempunyai ati membimbing. Dalam pengertian yang lebih luas andragogi
adalah seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar.
Jadi andragogi berbeda dengan pedagogi yang merupakan seni mengajarkan
pengetauan kepada anak-anak.
b. Pandangan
Andragogi tentang Pendidikan
Menurut pandangan
andragogi, setiap pendidikan harus mampu membantu peserta didik dalam :
1) Menciptakan suasana belajar
yang kondusif melalui kerjasama dalam merencanakan program pembelajaran
2)
Menemukan kebutuhan belajar
3) Merumuskan tujuan dan materi
yang cocok untuk memenuhi kebutuhan belajar
4) Merancang pola belajar dalam
sejumlah pegalaman belajar untuk peserta didik
5) Melaksanakan kegiatan
belajar dengan menggunakan metode teknik dan sarana belajar yang tepat
6) Menilai kegiatan belajar
serta mendiagnosis kembali kebutuhan belajar untuk kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
c. Asumsi-asumsi dalam Metoda Andragogi
Diasumsikan bahwa
orang dewasa berbeda dengan anak-anak dalam cara mereka belajar dan cara mereka
bersikap karena:
1) Orang dewasa ke dalam kelas
membawa gaya kognitif mereka sendiri yang telah terbentuk sebelumnya
2) Orang dewasa telah memiliki
kebiasaan belajar sendiri yang telah terbentuk melalui pengalaman belajar
sebelumnya
3) Orang dewasa telah memiliki
sikap dan perasaan yang telah terbentuk dan tidak mudah diubah
4) Orang dewasa secara fisik
memiliki keterbatasan dalam daya tahan, mobilitas dan konsentrasi.
Sudjana (2000: 63-66) mengajukan
sejumlah asumsi yang digunakan dalam menerapkan metode andragogi, yaitu orang
dewasa :
- Mempunyai konsep diri
- Mempunyai akumulasi pengalaman
- Mempunyai kesiapan untuk belajar
- Berharap dapat segera menerapkan perolehan belajarnya
- Memiliki kemampuan untuk belajar
D. MEMILIH METODA PEMBELAJARAN
Memilih dan menentukan metoda
pembelajaran untuk suatu kegiatan belajar dan pembelajaran hendaknya
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Tidak ada satupun metode
yang paling unggul karena semua memiliki karakteristik yang berbeda, dan
memiliki kelemahan dan keunggulan
2) Setiap metode hanya sesuai
untuk pembelajaran sejumlah kompetensi tertentu dan tidak sesuai untuk
pembelajaran sejumlah kompetensi lainnya.
3) Setiap kompetensi mempunyai
karakteristik yang umum maupun yang spesifik sehingga pembelajaran suatu
kompetensi membutuhkan suatu metode yang mungkin tidak sama dengan kompetensi
yang lain
4) Setiap siswa memiliki
sensifitas berbeda terhadap metode pembelajaran
5) Setiap siswa memiliki bekal
perilaku berbeda serta tingkat kecerdasan yang berbeda pula
6) Setiap materi pembelajaran
membutuhkan waktu dan sarana yang berbeda
7) Tidak semua sekolah memiliki
sarana dan fasilitas yang lengkap
8) Setiap guru memiliki
kemampuan dan sikap yang berbeda dalam menerapkan suatu metode pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Gintings,
Abdorrakhman, 2008, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung:
Humaniora.
Depdikbud,
1999, Penelitian Tindakan Kelas , Jakarta : Depdikbud.
Hasan
S.N., 1996, Pendidikan ilmu-ilmu sosial
buku 1 dan 2, Bandung: UPI.
Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta
: Alfabeta.
Syah,
Muhibbin, 2008, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
Subroto,
Surya. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT.
Ardi Mahatya.
Sudjana,
H.D., 2000, Strategi Pembelajaran, Bandung: Falah Production
Tardif,
Richard, 1987, The Penguin Macquarie Dictionary of Australian Education,
Ringwood Victoria: Penguin Books Australia Ltd.
Thanks infonya. Oiya, saya nemu artikel menarik nih yang ngebahas tentang kesalahan terbesar yang kerap dilakukan orang tua dalam mendidik anaknya seputar keuangan. Ini informatif banget sih, apalagi yang ngomong miliarder kenamaan Warren Buffett. Cek langsung disini ya: Kata Warren Buffet, ini kesalahan terbesar orang tua dalam mendidik anak tentang keuangan
BalasHapusDapatkan Bonus Angpao Tanpa Deposit Edisi Imlek 2021... Join Disini Sekarang Kumpulan Berbagai Macam Permainan Taruhan Online Terbaik, Kunjungi Website Kami Di Klik Disini dan Dapatkan Bonus Terbaru 8X 9X 10X win klik disini untuk mendapatkan akun Sabung Ayam anda dan Bonus Berlimpah.
BalasHapus